Tulisan ini sebagai tanggung jawab moral seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di kampus yang katanya “Kerakyatan”, kampus yang dalam sejarahnya lahir dari perjuangan rakyat bersama intelektual dan para pemimpin bangsa. Kampus yang dulu begitu dekat dengan rakyat, bahkan sampai sang rektor pun tak enggan “ngangkring” bareng bersama tukang becak dan pedagang kaki lima untuk berdiskusi membahas keresahan-keresahan yang dialami.
“Gadjah Mada adalah mata airku, Gadjah Mada adalah Sumberku, Mengalirlahlah kelautnya, Pengabdian kepada Rakyat, Bukan pada kemuktian diri.”-Soekarno