إِنَّا
أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ ١
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ٢
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأبْتَرُ ٣
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ٢
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأبْتَرُ ٣
Artinya:
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah .
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah .
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.
Surah
Al-Kausar (bahasa Arab: الكوثر) adalah surah ke-108 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah dan terdiri dari 3 ayat. Kata Al-Kausar sendiri berarti nikmat yang banyak dan diambil dari ayat pertama dari
surah ini artinya karunia Allah SWT berupa telaga Al Kautsar bagi orang-orang
penghuni surga. Pokok isi surah ini adalah perintah melaksanakan salat dan berkorban karena Allah memberikan banyak kenikmatan untuk untuk mereka yang
beriman sedangkan para orang kafir pembenci Nabi SAW yang mengatakan keturunan
Nabi terputus karena semua putranya wafat maka sesungguhnya merekalah yang
terputus.
Hidup adalah anugerah yang
begitu luar biasa dari Allah s.w.t, banyak sekali nikmat yang Allah berikan
kepada kita, dari hal kecil berupa nafas, nikmat sehat, nikmat rizki hingga
nikmat hidup, yang belum tentu semua orang memperolehnya. Dalam memaknai syukur
kehadirat Allah akan rizki dan karunia yang diberikan kita dapat menafsirkan
rasa syukur dari surat Al Kautsar. Allah menjelaskan bahwa Allah telah
memberikan nikmat yang bgeitu banyak kepada manusia. Adakah manusia yang dapat
menghitung betapa besar nikmat Allah ?, manusia adalah makhluk yang tidak
pernah puas dengan sebuah nikmat.
Dari
Ibnu ‘Abbas, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
لَوْ
كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لاَبْتَغَى ثَالِثًا ، وَلاَ يَمْلأُ
جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
“Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih
menginginkan lembah yang ketiga. Yang bisa memenuhi dalam perut manusia hanyalah
tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat.”
(HR. Bukhari no. 6436)
Banyak
sekali dijelaskan dalam Al Quran dan As Sunnah, seperti hadist yang disampaikan
diatas, dapat diambil kesimpulan dari Hadist Bukhari tersebut bahwa manusia
tidak akan pernah puas dengan nikmat dari tuhannya. Kita kembali mengkaji surat
Al Kautsar, dari pesan yang disampaikan surat Al Kautsar Allah memerintahkan
agar manusia senantiasa bersyukur akan nikmat dan karunia Allah, Shalat dan
Berkurban adalah salah satu dari wujud syukur kita kehadirat Allah akan nikmat,
rizki dan karunia yang diberikan, shalat wajib 5 waktu dan alangkah lebih indah
kalau kita mampu menambah shalat sunnah baik rawatib, dhuha, tahajud ataupun
yang lain, dan yang kedua wujud syukurnya adalah berkurban, tidak semua orang
mampu berkurban, kita punya teladan dalam hal pengorbanan, bagaimana anaknya ia
kurbankan untuk mengikuti perintah Allah, ialah Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi
Ismail.
Qur’an Surat Ash-Shaffat : 102 – 107
فَلَمَّا
بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي
أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا
تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ [٣٧:١٠٢]
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ [٣٧:١٠٣]وَنَادَيْنَاهُ أَن يَا
إِبْرَاهِيمُ [٣٧:١٠٤] قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا ۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِي
الْمُحْسِنِينَ [٣٧:١٠٥] إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ [٣٧:١٠٦]
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ [٣٧:١٠٧]
“Maka
tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan
Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi
itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami
tebus anak itu dengan seekor
Sembelihan
yang besar.
[Qur’an Surat Ash-Shoffat : 102 - 107].
[Qur’an Surat Ash-Shoffat : 102 - 107].
Atas perintah
Allah nabi Ibrahim mengurbankan anaknya untuk menjalankan perintah Allah,
bagaimana dengan kita? mengorbankan uang saja seakan sulit. Bagi diri saya
sendiri cara berkurban paling efektif adalah memberikan manfaat untuk orang
lain atau orang sekitar, meski kita tidak punya harta yang banyak namun ketika
kita mampu memberikan manfaat dari diri kita terhadap orang lain itu hal yang
lebih, pengorbanan tenaga dan fikiran untuk orang lain lebih baik dari sekedar
pengorbanan harta. Setidaknya berkurban dengan cara membagikan makanan kepada
teman-teman di kampus, karena dengan shalat dank urban adalah wujud rasa syukur
kita kepada Allah s.w.t atas nikmat yang telah diberikan.
Ayat terakhir surat Al Kautsar menjelaskan bahwa
orang yang membenci Nabi Muhammad s.a.w dialah orang yang terputus dari semua
kebaikan, Nabi Muhammad adalah tauladan bagi umat Islam, belajar mensyukuri
nikmat Allah dapat kita contoh dari perbuatan-perbuatan Rasulullah Muhammad
s.a.w, dalam surat Al Kautsar kita diperintahkan untuk mencintai dan mencontoh
Rasulullah Muhammad s.a.w, Jangan lah kita menjadi bagian dari orang yang
diputus kebaikan darinya oleh Allah s.w.t, belajar dari Rasulullah untuk
mewujudkan rasa syukur kepada Allah s.w.t.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar