Bagi saya kumpul dengan orang shaleh itu
adalah kegiatan yang berfaedah. Bermula dari postingan saya tentang pesan2
ustadz Jazir ketika saya dan teman2 LPI 6 berkunjung ke masjid jogokariyan yang
kemudian di komen oleh Syaikh Fahmi rekan sesama Beasiswa Aktivis Nusantara dan
Gus Fajrul kawan saya waktu sama2 belajar di BEM dulu.
Dari postingan itu diajaklah saya oleh fahmi
dan fajrul untuk diskusi, agendanya di akhir bulan april karena kebetulan fahmi
sendiri masih di kampung inggris Pare saat itu. Sampai lah saya di salah satu
angkringan jalan kaliurang, kebetulan yang saat itu hadir baru fahmi. Seperti
biasa menanyakan kabar dan kesibukan kemudian perlahan memantik apa yang
didapatkan dari kajian2 yang diikuti. Sekitar 30 menitan Gus Fajrul datang dengan
switter dan sarung kotak2nya (hipotesis saya mengatakan sarung ini sebagai
ekspresi tumbangnya rezim kotak2 di Jakarta, tapi entahlah monggo ditabayyunkan
kepada Gus Fajrul), sambil masuk forum gus fajrul mohon maaf telat karena
sebelumnya harus menyelesaikan agenda shalawatan pondok, mā shāʾa llāh... saya jadi salut masih banyak ternyata
pemuda2 yang menghiduppkan shalawat di pondok2nya.
Saya ndak nyangka di forum ini
juga dipertemukan oleh Uda Hafiq, aktivis minang progressif yang bercita2
kedepan membangun kota payakumbuh nan madani dan saat ini kebetulan sedang koas
dan Mas Iqbal yang baru pertama saya kenal, ternyata ini anak Kedokteran semua.
Diskusi tentang kajian tadi
pun mulai bergeser tentang kepemimpinan dr. Hasto, bupati Kulon Progo yang saat
ini menjadi sorotan karena keberhasilannya mengelola Kulon Progo yang
berdikari, seorang cendekiawan muslim beraliran marhaen yang benar2 mencintai
rakyatnya. (Juga bisa mebaca lebih lengkap disini dan disini)
Ada beberapa poin penting
tentang keberhasilan dr. Hasto yang saya garis bawahi dari diskusi semalam
terutama tentang keberhasilan beliau mengelola semua aset daerah. Inovasi
seperti Tomira (Toko Milik Rakyat) yang merupakan hasil nasionalisasi dari
aset2 alfamart, airKu (air kulon progo) produksi air mineral dari masyarakat
kulon progo, Raskin diubah menjadi Rasda dimana mampu meningkatkan kualitas
beras untuk rakyat pra sejahtera, Batik 88 yang merupakan batik khas kulon
progo. Semua inovasi itu direalisasikan dengan semangat Kulon Progo satu, yaitu
semua rakyat khususnya PNS harus belanja produk2 itu semua, bangunan2 baru di
kulon progo juga harus menggunakan batako khas kulon progo, yaitu batako 8 x 8.
Jadi semuanya terkelola dengan baik, dan rantai ekonomi pun menjadi adil
dan merata. Kita doakan semoga kesejahteraan selalu tercurah untuk Bupati dan
Rakyat Kulon Progo dan Indonesia secara umumnya.
Saya jadi ingat bahwa saat
wisuda S1 (Februari 2016) silam, yang menjadi pematerinya adalah dr. Hasto, track record yang dibangun
dokter Hasto adalah akademisi dan praktisi dibidang kesehatan, menjadi pakar
obstetri dan beberapa bidang lain menjadi pertanyaan uda hafiq, bagaimana bisa
seorang akademisi dengan cepat berhasil di ranah publik. Fahmi coba menjelaskan
bahwa setelah dilantik dr. Hasto ijin belajar selama 4 bulan di LEMHANAS
tentang manajemen publik dan kemudian menjadi peserta terbaik sehingga
mendapatkan kesempatan belajar di Harvar Kennedy School (HKS) tentang public policy and public
adminsitration.
Pengalaman lain yang
mendukung adalah saat beliau mengabdi kurang lebih 5 tahun dipedalaman
Kalimantan, saat itu beliau merasakan bagaimana senangnya ketika mampu
memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Saat beliau mengobati orang sakit
atau menolong orang disana, esok paginya ada saja sesuatu yang dipersembahkan
dari rakyat yang mayoritas bersuku dayak. Beliau diberi ayam, buah-buahan dan
makanan, yang ditaruh pagi2 sekali sehingga tidak tau siapa yang memberi dan
ini memang mejadi ciri khas masyarakat disana ketika mengapresiasi seseorang.
Kebahagiaan yang beliau dapat dari kebahagiaan yang orang lain rasakan kemudian
menjadi semangat beliau untuk selalu bermanfaat untuk orang lain khsusnya
masyarakat Kulon Progo.
Mengutip potongan pidato
bung karno di kongres GMNI 1959
"Sebab
tanpa massa Marhaen, maka gerakanmu akan menjadi steril ! Karena itu:
Lenyapkan
sterilitiet dalam Gerakan Mahasiswa! Nyalakan terus obor kesetiaan terhadap
kaum Marhaen! Agar semangat Marhaenisme bernyala-nyala murni! Dan agar yang
tidak murni terbakar mati!
Obrolan berlanjut kepada
persiapan syaikh fahmi yang sebentar lagi akan melangsungkan akad nikah, tampak
disana Gus Fajrul dan Uda Hafiq fokus memperhatikan pemaparan dan antusias
untuk bertanya. Fahmi mencoba memaparkan bagaimana persiapan beliau menjelang
akad nikah dan preview saat berjuang untuk melamar. Mungkin
ini sebab musabab yang hadir kebanyakan teman2 Fahmi di Kedokteran pada diskusi
malam ini. Mari kita doakan semoga akad nikah syaikh Fahmi berjalan dengan
lancar, Barakallahu laka wa baraka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khair.
Selalu mawas diri
bahwasanya kehidupan yang sesungguhnya adalah akhirat, dunia semata hanyalah
waktu mempersiapkan bekal menuju akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar