Ramai sekali berita yang mengalir baik hoaks ataupun fakta tentang kedatangan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Republika online menyebutkan rombongan Raja Salman mencapai 1500 orang yang merupakan jumlah yang lebih besar disbanding dengan kuantitas delegasi dalam lawatan sebelumnya termasuk saat berkunjung Negara Malayasia beberapa hari kemarin.
Kunjungan Raja Salman ini pun menjadi kabar yang cukup viral bagi netizen, ada yang menyebutkan bahwasanya Raja Salman datang untuk mengangkat kedudukan muslim di Indonesia ditengah dzolimnya rezim Presiden Jokowi adapula yang menyebutkan bahwasanya Raja Salman datang untuk menggaet Indonesia bekerjasama meningkatkan perekonomian kedua Negara terkhusus Saudi yang melemah karena harga minyak dunia, entahlah, kedua opini tersebut saya belum bisa membenarkannya.
Koran Kompas dan Republika menyebutkan ada 11 Kesepakatan Kerjasama (Mou) Antara Indonesia dan Arab Saudi, 11 diantaranya :
1. Kerjasama
peningkatan pimpinan sidang komisi bersama
2. Kontribusi
pembiayaan proyek pembangunan
3. Kerjasama di
bidang pendidikan dan kebudayaan
4. Pengembangan
usaha kecil dan menengah
5. Kerjasama di
bidang kesehatan
6. Kesepahaman
otoritas aeronautika
7. Kerjasama di
bidang sains dan pendidikan tinggi
8. Nota kesepahaman
di bidang agama Islam
9. Kerjasama di
bidang kelautan dan perikanan
10. Kerjasama di
bidang perdagangan
11. Kerjasama di bidang penanganan kejahatan antar Negara.
11. Kerjasama di bidang penanganan kejahatan antar Negara.
(gambar ditas diolah penulis dari data dan informasi yang diperoleh dari koran Kompas 02-03-2017)
Dari dua gambar diatas kita dapat mengetahui investasi Arab Saudi di Indonesia dalam masa kepemimpinan presiden Jokowi cukup baik, 2015 menjadi titik puncak investasi Arab saudi di Indonesia, kita dapat mengingat ditahun itupun pada bulan september, presiden Jokowi juga mengadakan lawatan ke Tanah Suci.
Begitupun dengan 6 negara yang menerima investasi arab saudi, ternyata China menjadi negara yang paling banyak menerima investasi (19.3%) disusul Korea selatan (5.3%). Indonesia (1.7%) hanya berada pada peringkat 4. Selebihnya Pakistan dengan 3.8% ; India 1% dan Vitenam 0.3% ; saya sendiri belum bisa menginterpretasi data tersebut.
Kompas juga menyebutkan bahwa pada kunjungan Raja Salman ke Indonesia disepakati pembiayaan proyek senilai 7 Miliar USD. Kunjungan ini juga menjadi harapan bu Retno Marsudi selaku Mentri luar negeri RI akan perlindungan dan pengayoman semua warga negara Republik Indonesia di Arab Saudi termasuk RI. Mengutip pemberitaan di Kompas, Bu Retno mengatakan setelah kesepakatan kerja sama ini akan ditindak lanjuti dengan pertemuan lebih lanjut dengan mengirim para mentri kabinet.
Kompas menyebutkan ketertarikan Arab Saudi menanamkan investasi di Indonesia tidak lepas dari stabilitias ekonomi dan politik, Hal itu menjadi modal penting Indonesia sehingga menarik bagi investasi. Pertemuan kedua negara juga membahas penawaran proyek diantaranya pembangunan kilang minyak di Balong, Dumai dan Bontang serta membahas investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga uap di jambi, jalan raya, sumber air bersih dan perumahan. Penawaran proyek pun juga di bahas di Koran Republika hari ini.
Selain persoalan ekonomi tentunya Indonesia juga menegaskan pentingnya penyelesaian konflik di Timur Tengah dengan cara damai. Kedua negara menekankan pentingnya memajukan Islam sebagai agama yang mebawa rahmat bagi seluruh alam semesta.
Tak ketinggalan Gubernur DKI Jakarta pun ikut menyambut kedatangan Raja Salman terlepas dari kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Pak Basuki semoga kita bisa belajar dari momen ini. Republika menyebutkan bahwasanya Pak Basuki juga menyampaikan harapan kepada Raja Salman terkait penambahan kuota haji bahi umat muslim di Indonesia.
"Saya berharap, setidaknya kuota haji ditambahkan"
ungkap pak basuki di Balai Kota pada Senin 1 Maret 2017. Sementara Djarot Saeful Hidayat selaku Wakil gubernur juga berharap dari pertemuan ini setidaknya ada tiga harapan dari pertemuan ini diantaranya Meningkatnya hubungan bilateral kedua negara, Meningkatnya Investasi dan Ketiga penambahan kuota haji.
Semoga hubungan kedua negara semakin baik mengingat Indonesia adalah Negara yang memiliki umat muslim terbesar dan Arab Saudi sebagai Tanah Suci bagi umat muslim.
Begitulah sedikit review dari data dan informasi yang diperoleh dari Koran Republika dan Koran Kompas hari ini (02-03-2017) dan juga halaman republika online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar