Sabtu, 06 Juni 2015

Tentang Beasiswa

Sedikit berbagi pengalaman tentang kesempatan saya dalam mengikuti beberapa seleksi beasiswa, Alhamdulillah sepanjang saya belajar di UGM banyak mendapatkan beasiswa, baik dari UGM maupun institusi lain, bersyukur juga di tahun yang sama ada dua sampai tiga beasiswa yang saya dapatkan. Beasiswa bukan hanya sekedar memberikan hadiah uang tapi juga pengalaman dan saudara terbaik, karena itu tidak ada alasan lagi kita tidak mencoba mendapatkan beasiswa. Semoga tulisan ini bermanfaat, karena sebaik baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya.
Beasiswa
Ketika kita ingin mencoba melamar sebuah beasiswa, menurut saya langkah pertama adalah kenali beasiswa tersebut dan diri temen2 sendiri, sekiranya cocok-kah beasiswa itu terhadap diri temen2. Kategori beasiswa pun banyak, ada beasiswa prestasi, kurang mampu, ikatan dinas dsb. Maka mengenal adalah langkah pertama

Ada beasiswa prestasi dari UGM seperti PPA, umumnya beasiswa ini hanya melihat IPK. Beasiswa kurang mampu seperti bidik misi, BBM dsb lebih mengutamakan pertimbangan penghasilan gaji orang tua dan sedikit pertimabangan untuk IPK. Kemudian ada juga beasiswa dari institusi misal seperti Dompet Dhuafa, Tanoto foundation, Karya salemba empat dsb, saya kira institusi ini memiliki catatan sendiri untuk memilih si penerima, apakah mereka sesuai dengan apa yang insitusi tersebut cari.
Tentu saja umumnya orang memberikan sebuah hadiah kepada orang lain diantaranya karena orang tersebut banyak memberikan manfaat kepada orang lain, karena kebaikan ketika diberikan kepada kebaikan maka bumi ini penuh dengan kebaikan, saya kira itu salah satu konsep dalam beasiswa. Jadi wajar didalam tes wawancara orang banyak mengeksplor diri kita, menurut saya intinya adalah seberapa besar kebermanfaatan kita kepada orang lain, karena ketika kita banyak menebar manfaat, orang yang menerima beasiswa tentu yakin, beasiswa yang diberikan akan bermanfaat bagi diri penerima tapi untuk banyak orang.
Berbicara tentang kebaikan tentu kita berbicara tentang wadah, salah satu wadahnya adalah organisasi, benar adanya apa yang dikatakan senior ketika ospek, ikut organisasi menambah kapasitas soft skill, kita belajar menjadi manusia, bagaimana berempati, saling menghargai, merasakan apa yang dirasakan orang lain. Organisasi adalah tempat kita menebar ebermanfaatan. Pengalaman dan Pembelajaran dalam Organisasi adalah kunci kita untuk masuk seleksi beasiswa.

Keuntungan Mendapatkan Beasiswa
Keuntungan secara materil tentu sudah jadi rahasia umum, tapi disini saya mencoba berbagi tentang keuntungan moril, alhamdulillah selama di Ugm saya mendapatkan beasiswa PPA, lembaga pendidikan insani, beasiswa aktivis nusantara dan awardee mapres fmipa ugm. Mendapatkan beasiswa tentu juga mendapatkan banyak jejaring terutama beasiswa dari sebuah institusi. Sepeti beasiswa lembaga pendidikan insani yang sistemnya adalah beasiswa dengan uang pembinaan dan asrama bagi penerima, diasrama ini saya tumbuh dan berkembang berkat pembelajaran dari rekan-rekan satu asrama, sungguh sebuah kesempatan yang sangat disyukuri bertemu dengan 15 orang-orang yang menurut saya sangat istimewa. Begitujuga dengan beasiswa aktivis nusantara dan awardee mapres fmipa ugm, mengenal orang-orang terbaik prestatif dan organisatoris memacu semangat kita untuk lebih baik lagi, menebar kebermanfataan sebanyak-banyaknya.

Beberapa beasiswa juga menawarkan program seperti leadership camp¸ coaching, pengabdian masyarakat dan banyak lainnya. Tentu ini menjadi modal belajar penting bagi kita calon sarjana yang sepatutnya kembali kepada masyarakat untuk menebar ilmu yang diperolah. Sejatinya seorang pelajar tentu tidak ada alasan menolak untuk belajar karena belajar bukan hanya proses didalam kelas tapi juga dilingkungan dan masyarakat, “setiap orang adalah guru dan setiap tempat adalah sekolah”. Terus merasa bodoh agar kita tiada henti untuk belajar.
Catatan dalam proses seleksi
Kunci utama dalam seleksi adalah kejujuran, karena ini menentukan masa depan teman2, bisa saja beasiswa teman2 itu sebenarnya tidak cocok dengan teman2 sehingga temen2 tidak nyaman, dan masih banyak beasiswa lain yang sekiranya cocok, jadi jangan takut gagal, karena gagalpun proses pembelajaran, kedepan masih banyak beasiswa yang menawarkan diri kepada temen2.

Selain itu tetap tenang dan jadi diri sendiri, “kita kuat dan percaya diri bukan karena yakin kepada kekuatan diri, tapi yakin karena Tuhan membersamai”. Pengalaman dan proses pembelajaran yang kita lalui adalah modal kita, jadi jangan takut gagal, karena setiap manusia punya cerita berbeda sehingga itu yang membuat dirinya unik dibanding dengan yang lain.
Semoga sedikit ini bermanfaat, karena sejatinya tulisan ini adalah tulisan seseorang yang masih merasa bodoh dan ingin terus belajar kepada banyak orang dan banyak tempat. Mari sama2 berlomba dalam kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar