Korupsi memang menjadi permasalahan
besar di Indonesia, baik dari kalangan bawah, menengah maupun kalangan atas,
semua berlomba untuk melakukan korupsi, tak heran jika penyelewengan uang
dianggap hal biasa, aksi-aksi curang dalam sistem pemerintah dianggap lumrah,
hal inilah yang membuat kacau Indonesia saat ini. Indonesia merupakan peringkat
4 Negara terkorup di Asia,
Indonesia juga diberitakan menduduki rangking 63 dalam failed state index atau indeks Negara gagal (korupsipedia), sangat mengecewakan sekali, kasus korupsi terbesar sebelumnya adalah pada masa presiden Soeharto, ketika itu sistem politik dan ekonomi di Indonesia sangat kacau, dan kembali ketika presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kasus korupsi kembali meningkat. Hal yang harus di garis bawahi adalah mengapa negeri kita yang kita cintai ini sangat suka melakukan korupsi ?, apakah karena hukum yang lemah, apakah karena kebiasaan sistem politik yang sudah ada dan ditiru ?, hal yang paling ditekankan di sini adalah karakter sesungguhnya Indonesia, kepribadian dan nilai-nilai yang kini mulai hilang, itulah hal yang paling penting yang perlu diperhatikan, Indonesia tidak hanya butuh kaum intelektual yang memiliki kapabilitas luar biasa, namun hal yang paling penting adalah kaum intelektual yang masih memiliki jiwa pancasila, pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia yang sudah ada sejak Indonesia belum merdeka, Pancasila merupakan cerminan rakyat Indonesia, Indonesia sudah mempancasilakan diri jauh sebelumnya.
Indonesia juga diberitakan menduduki rangking 63 dalam failed state index atau indeks Negara gagal (korupsipedia), sangat mengecewakan sekali, kasus korupsi terbesar sebelumnya adalah pada masa presiden Soeharto, ketika itu sistem politik dan ekonomi di Indonesia sangat kacau, dan kembali ketika presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kasus korupsi kembali meningkat. Hal yang harus di garis bawahi adalah mengapa negeri kita yang kita cintai ini sangat suka melakukan korupsi ?, apakah karena hukum yang lemah, apakah karena kebiasaan sistem politik yang sudah ada dan ditiru ?, hal yang paling ditekankan di sini adalah karakter sesungguhnya Indonesia, kepribadian dan nilai-nilai yang kini mulai hilang, itulah hal yang paling penting yang perlu diperhatikan, Indonesia tidak hanya butuh kaum intelektual yang memiliki kapabilitas luar biasa, namun hal yang paling penting adalah kaum intelektual yang masih memiliki jiwa pancasila, pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia yang sudah ada sejak Indonesia belum merdeka, Pancasila merupakan cerminan rakyat Indonesia, Indonesia sudah mempancasilakan diri jauh sebelumnya.
Nilai-nilai Pancasila sudah mulai
padam, banyak warga Indonesia yang tidak mengerti arti makna bahkan tidak hafal
pancasila, dalam pemilihan bupati di salah satu daerah Sulawesi ketika
ditanyakan pancasila hanya 1 dari 7 calon bupati yang bisa menyebut pancasila
dengan lancar (sumber : akademi militer magelang,2012), ini mencerminkan
kemerosotan karakter kepribadian bangsa, apa yang salah dari bangsa kita, coba
kita bercermin, masih banyakkah dari kita yang masih memerhatikan keindahan
seni dan budaya Indonesia?, apakah
sebanding jumlah pecinta seni dan budaya Indonesia dengan yang tidak suka seni
dan budaya Indonesia ?, padahal dari balutan kelembutan dan keindahan seni dan
budaya itulah Pancasila lahir sebagai ideologi Negara, seni dan budaya
Indonesia itu terangkum dalam Pancasila, baik dari sisi Agama, Kemanusian,
Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Keindahan seni dan budaya Indonesia lah
yang membuat Indonesia dipandang baik oleh asing, keramah-tamahan dan kesopanan
Indonesia menjadi kepribadian Indonesia di mata asing, kasus korupsi di
Indonesia membuat malu Indonesia di mata dunia, rusaknya generasi muda, mereka
kehilangan jati diri dan arah, mudahnya mereka menangkap budaya asing sehingga
melupakan keindahan budaya sendiri merupakan faktor-faktor membuminya korupsi
di Indonesia, lalu bagaimana kita menyelesaikan atau paling tidak meminimalkan
segudang kasus korupsi itu ?
Nyawa Indonesia adalah keindahan
seni dan budayanya, ketika Indonesia sedang sakit maka sedang sakit keduanya
itu, ketika Indonesia sedang menangis sedih, maka ada sesuatu yang mengganjal
keduanya, seni dan budaya yang sangat variatif ini membuat Indonesia kaya dan
siap menjadi pemimpin dunia, Keragaman seni dan budaya Indonesia ini membuat
Indonesia siap menjadi negara yang terbebas dari kasus korupsi, maka dari itu
mari kita hidupkan kembali ruh-ruh semangat cinta seni dan budaya Indonesia
itu, agar karakter Indonesia yang sesungguhnya kembali hidup, sehingga kasus
korupsi perlahan hilang, Seseorang yang
sangat mencintai seni dan budaya Indonesia pasti sangat mencintai bangsa
Indonesia, langka sekali seorang seniman dan budayawan Indonesia yang
benar-benar cinta terhadap seni dan budaya Indonesia melakukan tindakan
korupsi, benar-benar nyata dampak dari kecintaan seni dan budaya Indonesia
terhadap kebaikan bangsa. Mari kita bangun Indonesia muda dengan semangat seni
dan budaya, Indonesia muda merupakan pemimpin-pemimpin Indonesia mendatang,
mereka masih labil dan belum tau mau kemana, mereka masih menghiasi hidup
mereka dengan bermain dan bermain, ajak mereka memainkan seni, dan mencitai
budaya negeri ini, buat mereka senang dengan seni dan budaya Indonesia,
sehingga sedikit demi sedikit karakter kepribadian Indonesia mulai muncul dalam
diri mereka, hidupkan kembali sasana warga dengan keindahan seni dan budaya,
buat kelompok-kelompok kecil untuk berlatih seni tradisional Indonesia, kita
latih Indonesia muda tangkas dalam memainkan seni, cinta terhadap budayanya,
jujur dalam berkata, cerdas dalam bersikap, sehingga akan muncul calon-calon
masyarakat madani yang membuat Indonesia mandiri dan bebas korupsi.
“Inspirasi karya Negarawan Muda untuk pulihkan Indonesia”
Indonesia adalah negara kaya sumber
daya manusia, potensi besar sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia adalah
anak mudanya, Berdasarkan Proyeksi BPS pada tahun 2013, Jumlah pemuda di
Indonesia mencapai 62,6 juta jiwa, angka ini menunjukkan semangat optimisme
masa depan Indonesia yang lebih baik, jika kita refleksikan dengan kutipan
Presiden Soekarno, “Beri aku sepuluh Pemuda maka akan kugoncangkan dunia”, hari
ini dengan 62,6 juta jiwa anak muda Indonesia, sudah sebesar apa goncangan dari
negeri kita tercinta?
Hari ini dengan 62,6 juta jiwa anak
mudanya, Indonesia masih menjadi negara dengan kasus korupsi yang cukup besar
yaitu peringkat 114 dunia (Transparency International 2013), dengan 62,6 juta
jiwa anak mudanya, Sekitar 70-80% Sumber Daya Alam Indonesia dikuasai oleh
Asing (Pratikno, 2013), dan masih dengan 62,6 juta jiwa masih banyak
masalah-masalah yang melanda negeri ini.
Ketika kita bicara anak muda,
tentunya kita akan bicara tentang masa depan, kutipan menarik dari seorang
Anies Baswedan “Anak muda memang minim pengalaman, karena itu ia tak tawarkan
masa lalu, anak muda menawarkan masa depan !”. Jelas masa depan bangsa ada
ditangan pemuda, ketika generasi pemuda Indonesia bobrok, maka bobrok lah
bangsa tercinta ini, ketika 62,5 juta anak muda negeri ini kacau maka kacau lah
negeri ini kedepannya. Anak muda bak pisau bermata dua, ketika ia diasah untuk kebaikan
maka kebaikan berlipat akan diperoleh, begitupun ketika ia diasah untuk
kejahatan, maka kejahatan berlipat juga sudah barang tentu diperoleh.
Ketika kita bicara sejarah,
tentunya mereka lah (pemuda) yang melukiskan tinta-tinta sejarah Indonesia bahkan
dunia, mulai dari berdirinya boedi oetomo 20 mei 1908, sumpah pemuda 28 oktober
1928, Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, sampai Reformasi 21 Mei 1998 tak
ada satupun terlewatkan peran seorang pemuda dalam melukiskan sejarah peradaban
bangsa. Sejenak meninggalkan kisah masa lalu, kita bicara hari ini dan masa
depan bangsa kita. Hari ini anak muda rentan dengan sebuah kegalauan,
kegalauan-kegalauan ini membawa mereka kepada kesesatan, bisa jadi Narkoba,
Pornografi dan Porno aksi, Diskotik dan dunia malam, dan lain sebagiannya.
Belum lagi anak muda yang tersesat dalam lingkaran kenyamanan, mereka hanya
kuliah, belajar semaksimal mungkin, tanpa tahu apa yang terjadi dilingkungan
sekitarnya dan yang terjadi pada bangsanya, mereka pintar dan punya masa depan
cerah bagi pribadi mereka, tapi belum tentu bagi bangsa Indonesia, bisa saja
mereka yang akan menjual bangsa ini dan membuka lubang-lubang untuk asing agar
menggerogoti kekayaan Indonesia. Sebuah kalimat penyemangat bagi kita anak muda
agar mampu menjadi negarawan muda untuk pulihkan Indonesia, kalimat itu adalah
Inspirasi Karya untuk Indonesia Tercinta !
Anak muda butuh sosok untuk ditiru,
anak muda butuh role modelyang dekat dan mampu menginspirasi mereka. Role model
dari anak muda untuk anak muda, Inspirasi dari anak muda untuk anak muda. Kita
semua anak muda punya dua potensi besar ini, apa syarat agar kita bisa memiliki
dua potensi tersebut ? jawabannya adalah karya, ketika kita mampu menghasilkan
karya, publikasikan lah karya kita lewat media, karena dari media, Inspirasi
akan dengan cepat menyebar. Zaman sekarang adalah zamannya sosial media,
Indonesia menjadi negara terbanyak ke-4
dalam hal jumlah pengguna facebook (social bakers 2013), Tiap hari, 33 juta
orang Indonesia buka facebook (Kompas, 2013), untuk twitter Indonesia menjadi
negara ke-5 dalam hal jumlah penggunanya, itu baru media sosial facebook dan
twitter, masih ada whatsapp, Line dsb. Sudah jelas media sosial lebih banyak
dimanfaatkan oleh anak muda dan hal ini menjadi potensi besar untuk menyebarkan
inspirasi kita. Hari ini kita mulai menyebarkan inspirasi yang kita punya,
tuliskan dan lebih baik lagi jika didokumentasikan kegiatan-kegiatan positif
yang kita lakukan, misal kita sedang lomba olimpiade matematika di Jakarta,
Tulis atau dokumentasikan apa yang kita lakukan dan sebar lewat akun media
sosial kita, hal ini spele namun dampak positifnya besar. Orang yang melihat
tulisan atau dokumentasi dari kegiatan positif akan berfikir, karya apa yang
aku buat ? apa kontribusi yang sudah aku lakukan, ekspektasi lebih rendahnya
pembaca akan senang melihat tulisan atau dokumentasi positif yang kita bagikan.
Mulai lah dari hal kecil tadi, semua kegiatan postif yang kita lakukan kita
bagikan lewat akun media sosial kita, mungkin kita tidak tahu siapa yang
melihat dan apa dampaknya nanti, tapi yakinlah perbuatan tadi adalah sebuah
nilai kebaikan, nilai kebaikan yang memulihkan Indonesia ini, jika kita ikut
ambil bagian menjadi kontributor dalam pemulihan Indonesia, sudah tentunya kita
menjadi negarawan muda, negarawan muda yang menginspirasi lewat karya.
Karya kita akan menjadi inspirasi
anak muda lain untuk berkarya, anak muda tersebut kemudian berkarya dan
mengispirasi anak muda lainnya dan kemudian seterusnya, satu orang memulihkan
tiga orang, tiga orang memulihkan 9 orang, seterusnya berlanjut, maka cara ini adalah cara efektif
untuk memulihkan Indonesia, sejatinya kita berbicara masa depan, maka kita
harus pulihkan masa saat ini, ketika masa saat ini sudah pulih, masa depan yang
lebih baik sudah ada di depan mata. Pulihkan mereka (anak muda) maka masa depan
bangsa yang lebih baik didepan mata, Jadilah Negarawan Muda yang memulihkan
Indonesia dengan cara anak muda pula, cara yang kreatif, simple dan populis
namun tetap mengandung nilai-nilai idealis dalam hal membangun bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar