“Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-`Ankabut [29] : 20)
Perjalanan memang menjadi salah satu cara belajar efektif, sejak kecil saya memang sangat senang jalan-jalan. Begitupun saat SMA dan sekarang saat kuliah, mengikuti lomba, seminar dsb di berbagai kota menambah wawasan, pengetahuan dan cara mensyukuri nikmat Tuhan. Awal Juni ini Alhamdulillah mendapatkan undangan diskusi bersama teman2 BEM FST Unair Surabaya. Beginilah mahasiswa semester akhir, refreshing sangat dibutuhkan setelah bertubi-tubi mendapat tekanan untuk mengerjakan penelitian dan skripsi, tepat sebulan lalu juga di awal mei saya dapat kesempatan bersilaturahmi ke palembang dalam temu nasional beasiswa aktivis nusantara dan sedikit memanfaatkan waktu untuk pulang ke tanah kelahiran, jambi
Surabaya dalam beberapa tahun ini menjadi kota yang fantastis, dengan prestasi walikota luar biasa, Bu Risma. Menggandeng rentetan penghargaan dari instansi nasional maupun internasional membawa Bu Risma masuk 50 pemimpin terbaik dunia versi majalah Fortune bersama Mark Zuckerberg, Xi Jinping (Presiden China) dan tokoh-tokoh besar lainnya. Banyak sekali perubahan yang dibawa oleh Bu Risma.
“Pemimpin adalah seseorang yang mampu menggerakkan”
Sebelum berdiskusi bersama teman2 BEM FST Unair saya mendapatkan kesempatan bersilaturahmi ke kontrakan teman di sekitar Kampus C Unair, melihat rumah warga sekitar ada suatu hal yang keren disana, pengelolaan limbah sederhana di tiap RT, taman-taman kecil disekitar, dan ditiap gang dibuatkan tanaman hias. Teman saya mengatakan bahwa dari pemkot selalu ada lomba kebersihan sebagai bentuk apresiasi. Semua warga tergerak untuk mencintai lingkungan dan sadar akan keberhasilan, kepemimpinan bu risma sepertinya mampu menggerakkan warga untuk sadar dan peduli.
Setelah makan siang dan berkeliling barulah saya menuju kampus FST Unair untuk berdiskusi bersama teman2, pada kesempatan ini organisasi kami ASOSTyN diminta untuk berbagi pandangan terkait Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Peran saintis muda, pada kesempatan ini saya ditemani dua sahabat saya, Arif Santos Ketua BEM FST Unair yang saat ini menggeluti dunia wirausaha, beliau memang keren, karena saat menjadi mahasiswa baru saya juga bertemu beliau di final LKTI Nasional di jember. Kemudian ada Lutfi Rizaldy, Mahasiswa Berprestasi Unair dengan rentetan prestasi Internasional dari konferensi hingga lomba di berbagai negara, Jepang, Singapore, Thailand, U.S, Perancis, dsb. Diskusi yang sangat menarik karena saya mendapatkan pandangan keren dari sahabat saya, arif santos dengan pengalamannya di BEM dan saat ini sebagai wirausaha terkhusus peran UMKM dalam MEA 2015, dan Lutfi yang banyak mendapatkan pengalaman internasional terkhusus ASEAN.
Setelah selesai diskusi karena esok pagi saya mau pulang, teman-teman mengajak untuk berkeliling menikmati pemandangan surabaya, taman-taman kota surabaya mempercantik kota tua ini, Sejarah republik ini memang tidak bisa lepas dari surabaya, Presiden Soekarno lahir dan berguru bersama Guru Bangsa Tjokroaminoto disini, perjuangan para pahlawan juga dimulai di kota ini. Rasanya puas sekali bisa belajar dan menggali wawasan dari surabaya.
Selepas jalan-jalan silaturahmi menjadi agenda wajib, bertemu teman2 Unair dan ITS saat pelatihan maupun lomba, berdiskusi dan berbagi cerita menikmati surabaya hingga malam sangat larut, barulah kami pulang sekitar jam 1, istirahat karena esok pagi harus menuju Jogja.
Keesokan harinya arif dan lutfi mengantarkan saya ke stasiun gubeng, sambil putar-putar melihat surabaya pagi hari dan juga kampus ITS, yang juga dekat dari Unair. Pengalaman dalam sebuah perjalanan memang menjadi kepuasan bagi kita terkhusus anak muda, ya mumpung masih muda masih banyak kesempatan belajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar